PENS-ITS --> LLU

It Was TEKNOLOGI INFORMASI,Now LLU

Kamis, 01 November 2007

Komputer yang Mengerti Anda

PANCARAN sorot mata, kedipan atau kerlingan, adalah bahasa khas manusia. Bisikan, sapaan, atau bentakan menjadi bahasa yang lain. Ada pula kerenyit dahi, gerak bahu atau tangan. Begitulah bahasa dan bahasa tubuh yang biasa dipakai manusia berkomunikasi antarsesamanya.

Bisakah sebuah mesin atau komputer memahami bahasa manusia itu, melalui sebuah interaksi yang lebih "alamiah", tanpa perlu menekan tuts keyboard atau meng-klik mouse. Atau bisakah diciptakan komputer yang manusiawi? Tim peneliti dari Universitas Rutgers, di kota Brunswick, New Jersey, Amerika Serikat, berhasil menciptakan komputer yang lebih memahami manusia.

Para ahli komputer dan teknik elektro Rutgers telah mendesain perangkat bernama Multimodal Input Manager (MIM), yang secara simultan menerima masukan berupa suara, sorot mata, dan sentuhan halus. Perangkat itu telah dilengkapi pula dengan software bernama Fusion Agent, yang mengaitkan masukan kompleks itu. Hasilnya, komputer Rutgers sanggup merespons berbagai sinyal yang rutin dilakukan manusia dalam berhubungan dengan sesamanya.

Perangkat pendeteksi sentuhan itu berupa sebuah sarung tangan. Beratnya tidak lebih dari tiga ons. Ia bisa mendeteksi posisi relatif jari telunjuk terhadap keseluruhan telapak tangan. Dengan perangkat ini, telunjuk dapat dipakai menggerakkan kursor pada layar komputer.

Perangkat lainnya berupa kamera yang menyorot ke arah muka pemakainya. Ia dihubungkan ke unit MIM yang didudukkan di atas monitor. Perangkat MIM akan bergerak mengikuti arah tatapan orang yang berada di depan layar itu. Proses adaptasinya, lewat kalibrasi dengan sinar inframerah, cuma 10 detik. Setelah itu, pengguna bisa leluasa mengerakkan kursor hanya dengan tatapan mata ke arah layar komputer.

Rutgers pun menciptakan perangkat yang bisa merespons sinyal suara lewat sebuah mikrofon yang sensitif. Mikrofon ini bisa menangkap suara seseorang, meski ia sambil berjalan-jalan dalam ruangan. Malah, untuk lingkungan yang berisik, komputer pintar tersebut juga bisa mendeteksi gerakan bibir.

Temuan peneliti Rutgers tersebut, seperti dimuat ScienDaily, 11 Agustus lalu, merupakan bagian proyek penelitian bersandi STIMULATE, akronim dari Spech, Text, Image and Multimedia Advanced Technology Effort. Riset yang didanai National Science Foundation (NSF) ini bertujuan meneliti kemungkinan menciptakan mesin yang manusiawi. Mesin yang bisa berinteraksi dan membaca kehendak manusia. Dari ucapan, raut muka, gerakan tangan, sorot mata, hingga bahasa tubuh yang lain.

STIMULATE mulai digarap awal tahun 1997 dengan dana US$ 10 juta selama tiga tahun. Dana itu didistribusikan kepada 15 tim peneliti dari berbagai universitas dan lembaga ilmiah. Tim Rutgers adalah salah satunya, kebagian dana US$ 780.000. Namun, tahun ini proyek STIMULATE diteruskan dan mendapat suntikan dana baru sebesar US$ 90 juta.

Teknologi MIM temuan Rutgers yang berbasis metode kecerdasan buatan itu, kata pimpinan proyek STIMULATE James Flanagan, telah membuka peluang untuk memperbaiki interaksi manusia dengan komputer. "Kami menduga, dalam waktu dekat ini, keyboard dan mouse tak akan diperlukan lagi," kata Flanagan.

Manajer Program NSF, Gary Strong, malah menerawang lebih jauh. "Mungkin suatu hari, kita bisa berinteraksi dengan komputer seperti dengan sejawat, atau malah kita akan memiliki asisten berupa sebuah komputer pintar," kata Strong.
Sebuah komputer "manusiawi" yang memahami cara komunikasi manusia. Baik ekspresi wajah, mimik, maupun tekanan suara. "Sebuah" sekretaris yang tidak akan repot menuntut kenaikan gaji.

Tidak ada komentar:

Laman