PENS-ITS --> LLU

It Was TEKNOLOGI INFORMASI,Now LLU

Kamis, 01 November 2007

Segera Hadir, Komputer Pembaca Pikiran!


Jangan heran kalau komputer di masa depan nanti bisa mengenali mood Anda, bahkan mungkin bisa dijadikan teman curhat. Sebuah riset yang dilakukan oleh ilmuwan Amerika dan Inggris, memungkinkan komputer memiliki sensitivitas terhadap emosi user-nya. Teknologi yang mereka kembangkan mampu menganalisa kombinasi dari beragam gerak wajah yang merepresentasikan perasaan seseorang.

Profesor Peter Robinson dari Universitas Cambridge di Inggris mengatakan bahwa sistem tersebut bekerja lewat bantuan sebuah kamera video yang diarahkan pada wajah user, hingga mampu memonitor perubahan psikisnya setiap saat.

Aplikasi dari program komputer itu pun bisa diterapkan pada berbagai bidang kehidupan yang luas, seperti menolong pengendara yang kesulitan mengendalikan emosinya di saat menyetir mobil, hingga membantu perusahaan merancang strategi promosi yang tepat berdasarkan mood para konsumen.

Bayangkan, jika komputer saja mampu secara detail memahami emosi manusia, mungkin suatu saat nanti handphone, mobil, atau bahkan web site juga bisa membaca pikiran dan memberikan respon pada emosi kita.

Ditambahkan oleh Profesor Robinson, teknologi yang kini sedang dikembangkan sudah diprogram untuk mengenali 24 bentuk ekspresi wajah melalui bantuan para aktor. Ia berharap bisa mendapatkan lebih banyak data dari masyarakat umum, terutama untuk mengetahui secara akurat bagaimana emosi seseorang saat dia bosan, tertarik, kecewa, setuju, atau tidak setuju.

Caranya, yaitu dengan menggelar pameran teknologi di London mulai 3 Juli mendatang. Kemudian, orang-orang yang mendatangi pameran selama 4 hari yang diselenggarakan oleh Royal Society itu akan diminta untuk berpartisipasi dalam menguji kemampuan program komputer yang sudah mereka kembangkan.

Bahkan tak hanya wajah, para ilmuwan Inggris yang bekerjasama dengan peneliti-peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat itu juga berharap bisa mengenali berbagai bentuk postur dan bahasa tubuh manusia.

Dalam waktu dekat ini, program komputer pengenal emosi itu akan dikembangkan untuk piranti keselamatan bagi pengendara mobil, dan dalam jangka waktu 5 tahun ke depan diharapkan sudah siap diterapkan dalam industri otomotif, yaitu dengan penambahan perangkat kamera pada bagian dashboard.

Lalu, bagaimana caranya bila user sedang tidak ingin dimonitor emosinya, atau enggan memberikan informasi berkaitan dengan mood-nya saat itu? "Cukup simpel," kata Profesor Robinson. "Tutupi saja kameranya!"

Tidak ada komentar:

Laman