Kehidupan makhluk hidup dalam goa bawah tanah masih menjadi misteri. Menyusuri lorong-lorong gelap dengan rute yang tak bisa diduga dan sering kali tergenang air dengan kedalaman tidak diketahui tentu sangat berisiko. Untuk itulah para peneliti menggunakan robot mini.
Kehidupan goa bawah tanah dihuni oleh berbagai makhluk yang mampu hidup di lingkungan ekstrem (dinamakan extremophiles). Bisa dibayangkan, goa bawah tanah tidak pernah terkena cahaya matahari, sedikit atau tidak ada oksigen seperti dominasi karbondioksida bahkan sangat asam.
Ternyata lingkungan goa bawah tanah yang ekstrem merupakan (bisa dikatakan) analog dengan lingkungan di kedalaman cekungan ngarai (atau bahkan goa bawah tanah) di Mars.
Di kedalaman ngarai Mars memiliki profil berbatu dan curam. Menurut penelitian orbiter Mars Express melalui perangkat ilmiah MARSIS dan OMEGA, diketahui, di kedalaman tanah Mars terdapat air.
Namun, apakah di sana ada goa bawah tanah yang dialiri air sebagaimana kebanyakan goa bawah tanah di Bumi? Hal ini masih dikonfirmasi lebih lanjut melalui perkiraan pembentukan goa (Speleogenetik).
Penelitian extremophiles di Bumi berguna untuk industri, pengobatan, atau kepentingan lain seperti memperkirakan bentuk kehidupan di luar Bumi. Sedangkan penelitian pada lingkungan ekstrem di luar Bumi berguna untuk mendapatkan jawaban apakah ada kehidupan di sana atau tidak.
Lantas, bagaimana cara penelitian di Mars dilakukan?
The NASA Institute for Advanced Concepts (NIAC) mengundang kalangan ilmuwan dan insinyur untuk merancang teknologi yang bisa dipergunakan dalam penelitian di kedalaman ngarai Mars atau goa bawah tanahnya. Diharapkan masa pakai teknologi 40 tahun.
Dari belasan proposal yang diajukan pada tahap I (pengajuan proposal), sebuah konsep yaitu robot mini berbentuk bola lolos untuk diwujudkan di tahap II (pendanaan).
Konsep robot itu dibuat oleh Dr Penelope Boston (pakar kajian mikroorganisme dalam goa bawah tanah dan direktur the Cave and Karst Studies Programe di New Mexico Tech, Socorro, New Mexico) dan Dr Steven Dubowsky (direktur the MIT Field and Space Robotics Laboratory di MIT Cambridge, Massachusetts) adalah robot mini yang mampu melompat atau robot pelompat (hopping microbots) dengan sebutan Ballbot atau Planetary Microbots.
Ballbot dirancang berbentuk bola dan berukuran kecil seperti bola tenis meja, berjumlah banyak, mampu bekerja secara otomatis dan bergerak (melompat) di lokasi tidak rata.
Direncanakan ada sekitar 1.000 Ballbot yang bisa dikemas dalam wadah seukuran Mars Exploration Rover (MER) yang kini menjelajah Mars. Meskipun nantinya banyak yang tidak berfungsi atau gagal menjalankan misinya, masih ada yang kemungkinan berhasil mencapai target misi ilmiah. Itulah kenapa jumlahnya meski banyak.
Armada pasukan
Robot-robot itu layaknya armada pasukan (sekawanan) yang berhubungan satu sama lain untuk menyelaraskan arah geraknya sehingga mampu melewati lokasi berbahaya dan mengoptimalkan misi.
Sebagai contoh, bila sebuah Ballbot terjatuh di lokasi berbahaya, lalu menemukan emisi gas tertentu atau keberadaan kehidupan, maka informasi ini akan diteruskan ke Ballbot lain. Maka, Ballbot lain akan menghindari lokasi tersebut atau memusatkan perhatian pada sebuah obyek yang ditemukan. Kecerdasan yang dimiliki Ballbot mengadaptasi dari kecerdasan serangga seperti semut.
Armada Ballbot dimuat pada sebuah pendarat (lander) yang diterjunkan di lokasi yang telah ditentukan. Yaitu yang memiliki air bawah tanah atau goa. Lander bisa mengebor lokasi tersebut.
Selanjutnya armada Ballbot dilepaskan dan berlompatan ke berbagai arah, mencari jalan yang mungkin, sambil terus berhubungan satu sama lain menciptakan jaringan komunikasi seluler, antara satu Ballbot dan Ballbot lain sebagai dasarnya.
Meskipun mungil, Ballbot berkemampuan hebat. Mereka mampu mengontrol pergerakannya dan mengantisipasi akibat dari pergerakan itu serta memiliki pilihan sebelumnya (preferensi) atas langkah apa yang perlu diambil bila menemukan hal baru. Sel bahan bakar mini dipasang kokoh untuk memasok energi.
Perangkat yang diintegrasikan adalah kamera yang berfungsi sebagai �mata� dan perekam, sensor kimia untuk mendeteksi komposisi kimia, sensor pembau hingga perangkat yang mendeteksi ion dari gas tertentu, dan sebagainya. Perangkat ini tentu berukuran sangat kecil.
Untuk sebuah robot berukuran kecil, perangkat tersebut terhitung banyak. Karena itu, semua perangkat tidak diintegrasikan pada satu Ballbot, tetapi dibagi. Jadi, meskipun berbentuk sama, antara Ballbot satu dan yang lain memiliki perangkat ilmiah berbeda.
Rencananya, tahun depan model kasar robot pelompat diuji coba pada goa dari lubang lava di daerah New Mexico.
Selain dirancang untuk melakukan ekspedisi ke Mars, Ballbot juga bisa mengemban misi di lokasi lain yang sulit dijangkau oleh robot konvensional (atau robot yang beroperasi di permukaan tanah), seperti di lautan Europa (Satelit Es Yupiter) yang diselubungi es, atau goa bawah tanah di Bumi bahkan di kawah gunung berapi.
Ballbot bisa digunakan di area pertambangan atau membantu menemukan korban dalam goa yang longsor atau bangunan yang runtuh. Penerapannya akan bisa sangat luas. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar